Nama : Aryani Ardiana Sary
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
Jumat, 04 November 2016
Tugas Softskill ke 8 “Pengertian Budaya Organisasi dan Perusahaan, Hubungan Budaya dan Etika, Kendala dalam Mewujudkan Kinerja Bisnis Etis”
Nama : Aryani Ardiana Sary
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
Tugas Softskill ke 6 dan 7 “Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran (Sudut Pandang) Islam dan Barat, Etika Profesi”
Nama : Aryani Ardiana Sary
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
TUGAS SOFTSKILL KE 5 “JENIS PASAR, LATAR BELAKANG MONOPOLI, ETIKA DALAM PASAR KOMPETITIF”
Nama : Aryani Ardiana Sary
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
Rabu, 05 Oktober 2016
TUGAS SOFTSKILL MINGGU KE – 1 (DEFINISI ETIKA SEBAGAI PROFESI)
Nama : Aryani Ardiana Sary
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
TUGAS SOFTSKILL MINGGU KE – 2 (MODEL ETIKA DALAM BISNIS, SUMBER NILAI ETIKA DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA MANAJERIAL)
Nama : Aryani Ardiana Sary
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
TUGAS SOFTSKILL MINGGU KE – 3 (PRINSIP DALAM BISNIS DAN LINGKUNGAN)
Nama : Aryani Ardiana Sary
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
Minggu ke 4 (NORMA DAN ETIKA DALAM PEMASARAN PRODUKSI, MANAJEMEN SDM DAN FINANSIAL)
Nama : Aryani Ardiana Sary
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
NPM : 11213415
Kelas : 4EA10
Kamis, 23 Juni 2016
(TUGAS BAHASA INDONESIA 2) MENGUBAH ARTIKEL MENJADI MAKALAH
MAKALAH
TUGAS SOFTSKILL
MATA
KULIAH BAHASA INDONESIA 2
OLEH
ARYANI ARDIANA SARY
NPM: 11213415
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah swt, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai
mengubah artikel menjadi makalah.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Depok, 21 Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………….. i
Daftar Isi………………………………………………………… ii
BAB 1:Pendahuluan……………………………………………. 1
1.1
Latar Belakang……………………………………… 1
1.2
Rumusan Masalah…………………………………… 1
1.3
Tujuan Penelitian…………………………………… 1
BAB 2: Pembahasan…………………………………………… 2
BAB 3: Kesimpulan dan Saran………………………………… 7
Daftar Pustaka………………………………………………… 8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kehidupan
kita tidak terlepas dari adanya bisnis, bisnis adalah kegiatan manusia untuk
mendapatkan uang. Bisnis bisa berupa barang maupun jasa. Seorang pebisnis
biasanya adalah orang yang sangat jeli melihat peluang yang ada. banyak sekali
disekeliling kita yang bisa dijadikan lahan bisnis, misalnya saja sampah. Dari
sampah saja kita bisa mendapatkan keuntungan, nah di makalah ini penulis akan
menjelaskan peluang bisnis dari sampah-sampah tersebut. Manfaat yang anda peroleh
dari makalah ini adalah pemikiran anda akan terbuka mengenai bisnis dan anda
dengan tekat yang kuat anda akan tertarik untuk berwirausaha.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah itu wirausaha?
2. Apa saja jenis-jenis sampah?
3. Apakah sampah bisa dijadikan bisnis?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan apa itu wirausaha.
2. Menjelaskan jenis-jenis sampah.
3. Menjelaskan sampah bisa dijadikan bisnis.
BAB 2
PEMBAHASAN
KOMPAS.com
- Kewirausahaan pada dasarnya adalah kegiatan perubahan. Dan perubahan dengan
basis kewirausahaan berawal dari pandangan bahwa setiap masalah adalah peluang.
Jadi kalau Anda suka dengan perubahan, cobalah melakukannya dengan memecahkan
masalah sampah di lokasi Anda tinggal. Semua masalah perubahan ada di sana: Ya
kebiasaan, masalah sosial, mindset, resistensi warga, permainan oknum aparat
pemda, keterlibatan agen-agen perubahan, sampai pengorbanan, biaya dan
kreativitas untuk menjadikannya peluang usaha.
Jadi ini bukan hanya masalah gubernur DKI yang lagi mumet mengatasi banjir dan
kemacetan lalu lintas di DKI. Ini masalah semua orang lain dari Pelabuhan
Malahayati di Banda Aceh,Sinabang di Pulau Siemeleu, Danau Toba, Pantai Kuta,
Banjarmasin, Danau Jikumerasa di Pulau Buru sampai Manado dan Merauke. Semua
kota, danau dan sungai-sungai itu telah tercemar oleh sampah. Dan yang
terbanyak adalah botol plastik AMDK dan sachet shampoo.
Bila dulu 80 persen sampah adalah organik, kini sebaliknya, 80 persen sampah
adalah plastik dan kemasan anorganik yang sulit diurai oleh tanah. Padahal
semua itu adalah biomas, bahan bakar yang bisa dipakai buat menggerakkan PLTU,
dan tungku-tungku api di berbagai pabrik yang kalorinya hanya berbeda 10-20
persen dari batubara.
Sampah
Pasar
Harus diakui metode penanganan sampah kita tak ada kemajuan sejak 40 tahun yang
lalu meski UU pengolahan sampah sudah harus dijalankan. Sejak 40 tahun yang
silam, semua pemda hanya fokus menyangkut sampah dari pasar, yaitu pasar
tradisional ke TPA yang terbuka.
Ya, hanya di pasar becek itulah kita menemukan bak besar penanganan sampah.
Itupun hanya satu-dua buah bak sampah. Warga masyarakat yang tak punya tempat
pembuangan pun mengorganisir diri. Membayar lewat RT/RW yang lalu mencari orang
yang biasa mengangkut dengan gerobak dorong. Di sana Pemda absen, atau
membiarkannya menjadi obyekan para oknum.
Sampah-sampah itu dibuang ke dalam bak semen yang terletak di bagian luar
rumah, lalu petugas menyeroknya dengan menggunakan garpu besar dan pacul.
Karena bingung, maka mereka pun mencari lahan-lahan kosong yang bisa dijadikan
area pembuangan. Biasanya di tepi kali. Kalau hujan turun, sampah pun hanyut,
lalu menumpuk di muara (Jakarta). Sebab kalau membuang di bak pasar, mereka
dikenakan ongkos oleh mantri pasar.
Di pasar sendiri, daya tampungnya semakin hari semakin tak memadai. Ratusan
orang bersepeda motor, setiap hari membuang satu-dua kantong plastik berisi
sampah dari kampung-kampung yang tak mempunyai sistem pengangkutan sampah.
Jadi 700 truk angkut sampah di DKI itu adalah pengangkut sampah pasar saja.
Lantas siapa yang mengani sampah di wilayah perumahan?
Ketua RT/RW yang cerdik pun mencari akal mendekati mobil-mobil dinas kebersihan
milik pemda. Mereka melakukan deal. Keputusannya, sampah diangkut setiap hari.
Masalahnya, sekarang jalan-jalan semakin macet. Jam untuk perjalanan truk
keluar-masuk dalam kota kini dibatasi. Di TPA pun truk-truk sampah harus antri,
macet. Akibatnya truk-truk itu semakin lamban beroprasi dan sampah di daerah
perumahan semakin tak terurus. Dari tiga rit zaman dulu, kini truk-truk sampah
hanya bisa mengangkut satu rit sampah sehari.
Tapi tahukah anda, masih ada satu masalah lagi: bak semen. Ini bak sampah yang
ada di depan rumah-rumah kita. Bak itu tak bisa diangkat seperti layaknya
bak-bak pelastik. Jadi perlu waktu untuk memindahkannya ke dalam truk.
Seorang teman pernah berhitung. Ternyata perlu waktu 6 menit untuk mengorek
habis sampahnya dan diangkut. Jadi dengan perjalanan keliling perumahan, dalam
1 Jam, paling banyak hanya sampah dari 10 buah rumah yang bisa diangkut. Kalau
petugas beroperasi 4 jam, artinya hanya separuh RT (40 KK) yang sampahnya bisa
diangkut. Sekarang anda mengerti bukan, mengapa sampah-sampah anda hanya
diangkat seminggu sekali.
Dan kalau satu rumah membayar Rp 30.000 (sebulan) untuk biaya kebersihan,
berarti untuk satu RT (80 KK) hanya didapat Rp 2,4 juta sebulan atau Rp 80.000
per hari. Ini jelas tak menarik bagi petugas yang ngobyek atau bisnis angkutan
yang menggunakan truk. Kalau satu RW saja ada 800 warga, berarti didapat Rp 24
juta. Itupun 10 persen warga biasanya tak mau membayar. Namun kalau perumahan
kelas menengah, biasanya bersedia membayar lebih.
Nah ongkos sewa truk saja sebulan bisa mencapai Rp 10 juta, belum termasuk
biaya bensin, upah buruh, dan ongkos buang. Itupun tidak bisa setiap hari
diangkut. Jadi bayangkanlah, apa yang akan dilakukan masyarakat selain membuang
sampahnya ke tanah-tanah kosong di tepi-tepi kali?
Bisnis
Sampah
Sekitar sepuluh tahun yang lalu Rumah Perubahan pernah menaruh perhatian yang
serius terhadap masalah sampah. Kami memperkenalkan wirausaha-wirausaha baru
yang mengolah sampah lingkungan. Salah satunya berhasil membuat mesin pencacah
skala satu kelurahan.
Tetapi masalahnya, diperlukan change management yang kuat untuk menjalankannya.
Namun sebagian pengusaha cenderung tak berani melakukannya. Mereka hanya
melakukan business as usual.
Jadi, pertama, harus ada keinginan dari warga agar sampahnya diurus orang lain,
namun mereka harus rela membayar biayanya.
Kedua, bak-bak semen harus diganti dengan ember-ember plastik besar dengan cara
lima – enam rumah memakai satu bak sampah besar. Ketiga, sampah-sampah itu
diangkut dengan baktor yang biaya angkutnya murah dan bisa menembus kampung,
Keempat, harus ada sepetak tanah ukuran sekitar 100 meter persegi yang
dialokasikan untuk mengolah sampah masyarakat untuk mencacah dan memilah.
Dan
kelima harus ada wirausaha yang mau mengotori tangan menjalankan bisnis ini.
Nah,
dimana Change-nya?
Begini. Saat program dimulai Anda akan bertemu banyak hambatan. Ada warga yang
tak mau membayar, lebih senang membuang secara cuma-cuma daripada diurus orang
lain. Ada banyak orang yang tak ingin bak semennya diganti, dan kalau diganti
bak plastik, mereka tak ingin bak itu ditaruh di depan rumah mereka.
Anda mungkin akan menemukan bak-bak itu hilang digotong orang, atau sampah dan
bak plastiknya dibakar orang-orang tertentu. Ketika kucing atau pemulung
mengorek-ngorek sampah dan berceceran di luar bak, mereka yang depan rumahnya
dijadikan tempat peletakkan bak plastik bersma a mudah tersinggung dan minta
agar bak itu dipindahkan. Setelah itu Anda akan bertemu dengan ketua-ketua RT
yang minta bagian uang sampah, bahkan mereka minta hak untuk mengumpulkannya,
tetapi seringkali menunggak penyerahannya kepada Anda.
Ini baru sedikit masalah. Setelah itu Anda akan diprotes warga yang tinggal di
dekat tempat pengolahan sampah. Mereka akan mengatakan “Sampah ini bau” dan
mengganggu keluarga mereka. Mereka juga menuding, air tanahnya tercemar. Di
tambah lagi, akan datang aparat dari kecamatan atau kotamadya yang
mempersoalkan “izin pengelolaan sampah” yang tak pernah Anda ketahui.
Tapi jangan berkecil hati. Semua itu ada solusinya. Saya sendiri sudah
menjalakannya dan melewati masa-masa yang lebih sulit dari yang bisa
diceritakan. Dan jangan lupa, di balik itu semua ada peluang bisnis yang besar.
Bau yang menyengat pun tak terjadi. Semua bisa diatasi asal anda tekun.
Baru-baru ini Rumah Perubahan kedatangan direksi dan manajemen PD Pasar Jaya.
Dari pertemuan itu saya mendengar, setiap hari Pasar Jaya menghasilkan ratusan
ton sampah dan setiap meter kubiknya dipungut bayaran yang terus meningkat.
Saat ini biaya angkutnya sudah Rp. 40.000 ,- per meter kubik, padahal dua tahun
lalu masih Rp. 5.000,-.
Bisnis angkat sampah sendiri telah tumbuh menjadi usaha yang amat besar. Namun
Pasar Jaya punya peluang besar untuk menghemat. Kalau di lokasi pembuangan
disediakan mesin pencacah, maka kubikasinya pun akan jauh berkurang. Apalagi
bila sampah itu disaring, dan dipisahkan antara organik dan plastik.
Bila sampah anorganik tak mau diolah lagi, sampah itu bisa dipres menjadi
batangan-batangan sebesar batu bata yang bisa diperdagangkan kepada
industri-industri yang butuh bahan bakar dalam jumlah besar.
Gerakan-gerakan untuk mengubah sampah plastik menjadi lahan bisnis belakangan
muncul di berbagai penjuru dunia. Di Washington, misalnya, pada tahun 2009
didirikan Envion, dengan nilai investasi 5 juta dolar. Envion setiap tahun
mengonversi 6.000 ton sampah plastik menjadi sejuta barel cairan setara minyak
bumi yang siap digunakan sebagai pencampur BBM.
Di Kanada, JBI juga didirikan dengan plastic2oil (P2O) technology. Mereka
mengklaim usaha konversi sampah plastik itu sebagai usaha yang ultra clean, low
sulphur fuel, sehingga tidak memerlukan pengolahan, pengilangan atau pembersihan
plastik yang belum tersortir.
Di India, seorang anak sekolah juga telah berhasil membuat alat sederhana untuk
mengubah sampah plastik menjadi BBM. Hanya saja keekonomiannya belum
didapatkan. Masih dibutuhkan skala usaha besar untuk menghasilkan kegiatan
ekonomi itu.
Di Filipina, kesadaran untuk bertempur melawan wabah sampah plastik telah
mendorong para insinyur menemukan cara baru untuk mengatasinya. Jayme Navarro,
penemu itu bahkan telah mengkomersialkannya dan mendapat sambutan yang besar.
Dari Jepang, sebuah video belum lama ini dikeluarkan oleh United Nations
University tentang temuan yang telah berhasil dilakukan insinyur-insinyur
Jepang. Hanya saja basisnya adalah plastik-palstik bersih yang telah disortir.
Harga mesinnya yang berkapasitas kecil hanya Rp 130 juta, sedangkan yang besar
Rp. 1,7 miliar. Temuan serupa juga telah dilakukan di Taiwan. Tentu saja semua
ini membutuhkan support dari pemerintah, apakah ingin terus mensubsidi
negara-negara penghasil minyak, atau membelinya dari kawasan-kawasan sampah
plastik di dalam negeri. Caranya sudah tidak sulit kok!
Tetapi kalau pengusaha domestik harus menjual hasilnya ke pasar dengan harga
subsidi, sudah pasti akan berat! Mesin-mesin itu semua diadakan dengan
pertimbangan harga minyak di pasar internasional yang terus semakin mahal.
Limbah
Perikanan
Di lain pihak, sampah pasar adalah sumber potensi yang sangat bernilai bagi
perikanan rakyat. Seorang teman pernah menghasilkan belatung dari sampah yang
diolah secara sederhana untuk mengganti sumber protein bagi pakan ikan-ikan
konsumsi.
Harap maklum perikanan rakyat belakangan ini agak megap-megap, menyusul
kenaikan harga terus menerus pakan ikan atau pellet yang diproduksi oleh
produsen-produsen asing di sini.
Di pasar tradisonal masih banyak sumber-sumber pakan yang bisa dikumpulkan,
mulai dari sayuran-sayuran yang terbuang, limbah daging sapi atau ayam, ikan
asin yang terbuang dan seterusnya. Semua itu adalah resources penting bagi
perikanan yang masih ada nilainya.
Sampah
Perumahan
Yang sedikit butuh kerja keras adalah bagaimana menggerakkan roda-roda bisnis
sampah perumahan. Ini sebenarnya biasa saja seperti orang yang membuka
restoran, yaitu harus ada orang yang rela membangun kepercayaan.
Ibarat membangun restoran, maka setahun-dua tahun bisa saja anda belum
menangguk untung. Namun karena dikerjakan oleh orang-orang yang biasa
memperoleh gaji tetap, bisnis ini seringkali ditinggalkan justru sebelum
menjadi “bisnis” yang profitable.
Masalahnya, di daerah perumahan tak semua orang mau membayar agar sampahnya
diolah. Belum lagi resistensi dari pihak tertentu yang mengetahui sampahnya
diolah di dekat rumah mereka sendiri.
Jadi semua itu butuh upaya ekstra. Butuh proses untuk membangun platform
network, membangun cashflow dan yang terpenting memanjangkan asa. Nanti kalau
sudah berjalan, bisnis yang dimodali Rp 100 juta-Rp 200 juta rupiah ini pasti
akan menjadi perhatian publik, dan semua yang dikumpulkan akan mendatangkan
uang.
Sumber penghasilannya mulai dari kompos, energi biomassa, plastic recycle,
pakan perikanan, dan seterusnya, di samping upah pungut sampah dari perumahan.
Gagasan-gagasan baru pun akan bermunculan, dan komunitas-komunitas yang lebih
luas akan berdatangan kepada anda meminta agar anda menangani sampah di
komunitas mereka.
Di
penghujung tahun 2013 ini hendaknya kita menyadari, bahwa pada tahun 2008
bangsa ini telah mengudang-undangkan tentang Pegolahan Sampah (UU No 18/2008).
Setelah itu, pada tahun 2010, Menteri Dalam Negeri mengeluarkan Perpu No
33/2010 tentang Pedoman Pengolahan Sampah.
Keduanya, mengatur tentang bagaimana “Serangan Sampah” harus diatasi dengan
cara-cara baru di seluruh pelosok tanah air. Sayangnya, 5 tahun setelah UU itu
diberlakukan, hampir semua pemerintah daerah terlihat cuek saja. Padahal di
balik musibah ini ada peluang bisnis yang besar.
Dan kalau pemerintah kota/ kabupaten diam saja, Anda pun bisa bergerak cepat
mengambil kesempatan sebelum kita semua frustasi.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Banyak
sekali sesuatu di sekitar kita yang bisa kita jadikan lahan bisnis. Contohnya
saja sampah, dari barang yang kebanyakan orang bilang sudah tidak dipakai, bagi
sebagian orang bahkan menjadi lahan penghasil uang. Jadi apapun bisa dijadikan
bisnis asalkan kita bisa memahami kebutuhan pasar.
Saran
Jika
anda berwirausaha, perhatikan dengan jelas kebutuhan masyarakat / pasar.
Salah-salah usaha anda tidak akan jalan dan anda akan rugi. Berwirausaha
dibutukan tekat yang kuat dan pengetahuan yang matang akan pasar. Jangan pernah
menyerah dalam berwirausaha, sabar dan selalu belajar akan sangat membantu anda
dalam karir berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
Kamis, 16 Juni 2016
Resensi Terhadap Artikel (Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2)
Nama : Aryani Ardiana Sary
NPM : 11213415
Kelas : 3EA10
Resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan bahasa Latin recensio, recensere atau juga revidere yang artinya mengulas kembali. Resensi
adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang dinilai dapat
berupa buku dan karya seni film dan drama. Menulis resensi terdiri dari
kelebihan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari buku dan disampaikan
kepada masyarakat.
Tugas :
1. Ambillah artikel dari tugas ke 1
atau artikel lain.
2. Buatlah resensi terhadap artikel
itu.
ARTIKEL DARI TUGAS KE 1
Subsidi BBM
Ratusan Triliun Jebol, Ini Alasan Pemerintah
Jakarta - Kuota atau jatah BBM subsidi tahun ini sebesar 44,04 juta
kiloliter (KL) atau sekitar Rp 219 triliun kembali jebol untuk kedua kalinya.
Saat ini pemerintah mengajukan tambahan kuota BBM subsidi sebesar 1,2 juta KL. Ini
alasan pemerintah.
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini mengatakan, kembali jebolnya kuota BBM subsidi adalah karena upaya-upaya penghematan konsumsi tidak berjalan sebagai mana mestinya.
"Awalnya dulu pertama kali menghitung kuota BBM subsidi kita desain 45,26 juta KL. Tetapi setelah rapat dengan kementerian, kita hanya meminta 44,04 juta KL (ke DPR)," kata Rudi usai menghadiri acara diskusi BP Migas ke SKSP Migas: Dampak, Tindakan dan Langkah ke Depan, Gedung Binasentra, Bidakara, Jakarta, Kamis (29/11/2012).
Dikatakan Rudi, namun setelah disepakati 44,04 juta KL, di Kementerian Keuangan hanya menyiapkan uang cuma sampai 43,5 juta KL.
"Itu kan yang terjadi. Oleh karena itu ketika situasi seperti ini, oke deh kejar 44,04 juta KL. Coba dikitir (pengurangan suplai jatah di SPBU), masalahnya kalau tidak dikitir tanggal 22 Desember, BBM subsidi bakal habis," ucap Rudi.
Rudi membantah jika pemerintah sejak awal salah dalam perhitungan jumlah kuota BBM subsidi. Karena dari dulu pemerintah memang sudah meminta kuota BBM subsidi 45,26 juta KL.
"Tidak salah, karena kita dulunya memang minta 45,26 juta KL. Sekarang kita coba minta jadi ke 44 juta KL dengan catatan ada program penghematan dan konversi BBM ke BBG tidak terlaksana dengan baik terutama program konversi ke BBG yang gagal," tambah Rudi.
Selain itu, kuota tambah jebol lagi karena adanya pencurian BBM subsidi dan pembelokan pendistribusian BBM subsidi dari depo tidak sampai ke SPBU.
"Ditambah lagi ada pencurian dan pembelokan yang kita tidak bisa prediksi," cetus Rudi.
Seperti diketahui, anggaran subsidi BBM di 2012 meningkat dari Rp 137 triliun menjadi Rp 219 triliun akibat adanya tambahan kuota BBM subsidi dari 40 juta KL menjadi 4,4 juta KL. Tapi ternyata jatah tersebut belum cukup dan pemerintah minta tambahan lagi 1,2 juta KL dengan nilai sekitar Rp 6 triliun.
Dalam APBN-P 2012 disetujui anggaran subsidi energi Rp 225 triliun, dengan rincian subsidi BBM Rp 137 triliun, subsidi listrik Rp 65 triliun, dan cadangan risiko fiskal energi Rp 23 triliun.
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto pernah mengatakan, subsidi BBM tidak tepat lagi. Harga seliter BBM subsidi yang lebih murah dari 1 botol air mineral, sudah tidak masuk akal.
Menurut Suryo, subsidi energi (BBM dan listrik) yang mencapai hampir Rp 300 triliun dinilai terlalu besar, dan habis hanya untuk dibakar.
"Bayangkan kalau Rp 300 triliun tersebut dialihkan ke infrastruktur dan pendidikan. Banyak yang merasakan dampaknya, seperti pembangunan infrastruktur efeknya akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan geliat ekonomi, dan pengusaha pastinya akan memanfaatkannya juga. Bandingkan dengan subsidi BBM dan listrik saat ini, ya yang menikmati kita-kita ini (pengusaha) dan orang mampu," paparnya.
Laporan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) juga mengatakan, seringkali terjadi penyelundupan BBM subsidi yang jumlahnya lumayan. Terakhir, ada sekitar 1.700 KL BBM subsidi diduga yang diselundupkan di Kalimantan. Bahkan ada juga oknum aparat keamanan yang juga membekingi BBM subsidi untuk diselundupkan ke industri.
Bahkan Menteri ESDM Jero Wacik mengakui, selama ini penyelundupan BBM subsidi makin banyak karena harga BBM subsidi yang terlalu murah yaitu Rp 4.500 per liter dibandingkan BBM non subsidi sekitar Rp 9.700 per liter.
Jero Wacik tak menampik adanya penyelundupan BBM subsidi. Bahkan menurut Jero, aksi penyelundupan BBM subsidi makin banyak walaupun sudah banyak yang tertangkap. Hal ini salah satunya disebabkan oleh makin lebarnya perbedaan harga antara BBM subsidi dengan BBM non subsidi.
"Kita sudah tangkap mereka, tapi yang menyelundup makin banyak lagi, semakin banyak akal-akalan mereka," kata Jero.
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini mengatakan, kembali jebolnya kuota BBM subsidi adalah karena upaya-upaya penghematan konsumsi tidak berjalan sebagai mana mestinya.
"Awalnya dulu pertama kali menghitung kuota BBM subsidi kita desain 45,26 juta KL. Tetapi setelah rapat dengan kementerian, kita hanya meminta 44,04 juta KL (ke DPR)," kata Rudi usai menghadiri acara diskusi BP Migas ke SKSP Migas: Dampak, Tindakan dan Langkah ke Depan, Gedung Binasentra, Bidakara, Jakarta, Kamis (29/11/2012).
Dikatakan Rudi, namun setelah disepakati 44,04 juta KL, di Kementerian Keuangan hanya menyiapkan uang cuma sampai 43,5 juta KL.
"Itu kan yang terjadi. Oleh karena itu ketika situasi seperti ini, oke deh kejar 44,04 juta KL. Coba dikitir (pengurangan suplai jatah di SPBU), masalahnya kalau tidak dikitir tanggal 22 Desember, BBM subsidi bakal habis," ucap Rudi.
Rudi membantah jika pemerintah sejak awal salah dalam perhitungan jumlah kuota BBM subsidi. Karena dari dulu pemerintah memang sudah meminta kuota BBM subsidi 45,26 juta KL.
"Tidak salah, karena kita dulunya memang minta 45,26 juta KL. Sekarang kita coba minta jadi ke 44 juta KL dengan catatan ada program penghematan dan konversi BBM ke BBG tidak terlaksana dengan baik terutama program konversi ke BBG yang gagal," tambah Rudi.
Selain itu, kuota tambah jebol lagi karena adanya pencurian BBM subsidi dan pembelokan pendistribusian BBM subsidi dari depo tidak sampai ke SPBU.
"Ditambah lagi ada pencurian dan pembelokan yang kita tidak bisa prediksi," cetus Rudi.
Seperti diketahui, anggaran subsidi BBM di 2012 meningkat dari Rp 137 triliun menjadi Rp 219 triliun akibat adanya tambahan kuota BBM subsidi dari 40 juta KL menjadi 4,4 juta KL. Tapi ternyata jatah tersebut belum cukup dan pemerintah minta tambahan lagi 1,2 juta KL dengan nilai sekitar Rp 6 triliun.
Dalam APBN-P 2012 disetujui anggaran subsidi energi Rp 225 triliun, dengan rincian subsidi BBM Rp 137 triliun, subsidi listrik Rp 65 triliun, dan cadangan risiko fiskal energi Rp 23 triliun.
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto pernah mengatakan, subsidi BBM tidak tepat lagi. Harga seliter BBM subsidi yang lebih murah dari 1 botol air mineral, sudah tidak masuk akal.
Menurut Suryo, subsidi energi (BBM dan listrik) yang mencapai hampir Rp 300 triliun dinilai terlalu besar, dan habis hanya untuk dibakar.
"Bayangkan kalau Rp 300 triliun tersebut dialihkan ke infrastruktur dan pendidikan. Banyak yang merasakan dampaknya, seperti pembangunan infrastruktur efeknya akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan geliat ekonomi, dan pengusaha pastinya akan memanfaatkannya juga. Bandingkan dengan subsidi BBM dan listrik saat ini, ya yang menikmati kita-kita ini (pengusaha) dan orang mampu," paparnya.
Laporan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) juga mengatakan, seringkali terjadi penyelundupan BBM subsidi yang jumlahnya lumayan. Terakhir, ada sekitar 1.700 KL BBM subsidi diduga yang diselundupkan di Kalimantan. Bahkan ada juga oknum aparat keamanan yang juga membekingi BBM subsidi untuk diselundupkan ke industri.
Bahkan Menteri ESDM Jero Wacik mengakui, selama ini penyelundupan BBM subsidi makin banyak karena harga BBM subsidi yang terlalu murah yaitu Rp 4.500 per liter dibandingkan BBM non subsidi sekitar Rp 9.700 per liter.
Jero Wacik tak menampik adanya penyelundupan BBM subsidi. Bahkan menurut Jero, aksi penyelundupan BBM subsidi makin banyak walaupun sudah banyak yang tertangkap. Hal ini salah satunya disebabkan oleh makin lebarnya perbedaan harga antara BBM subsidi dengan BBM non subsidi.
"Kita sudah tangkap mereka, tapi yang menyelundup makin banyak lagi, semakin banyak akal-akalan mereka," kata Jero.
Langkah - langkah Meresensi :
1. Data Publikasi
a.
Judul : Subsidi BBM Ratusan Triliun
Jebol, Ini Alasan Pemerintah.
b.
Penulis : Rista Rama Dhany.
c. Tanggal / Nomor / Laman
(website) : Kamis, 29 November 2012 / http://finance.detik.com/read/2012/11/29/124522/2104863/1034/subsidi-bbm-ratusan-triliun-jebol-ini-alasan-pemerintah
d. Penerbit : Detik Finance.
e. Halaman : -
f. Ragam / Tema : Kembali
jebolnya kuota BBM subsidi adalah karena upaya-upaya penghematan konsumsi tidak
berjalan sebagai mana mestinya.
2. Ringkasan
Saat
ini pemerintah mengajukan tambahan kuota BBM subsidi sebesar 1,2 juta KL.
Awalnya dulu pertama kali menghitung kuota BBM subsidi kita desain 45,26 juta
KL. Rudi membantah jika pemerintah sejak awal salah dalam perhitungan
jumlah kuota BBM subsidi. Karena dari dulu pemerintah memang sudah meminta
kuota BBM subsidi 45,26 juta KL. Dalam APBN-P 2012 disetujui anggaran
subsidi energi Rp 225 triliun, dengan rincian subsidi BBM Rp 137 triliun,
subsidi listrik Rp 65 triliun, dan cadangan risiko fiskal energi Rp 23 triliun.
3. Keunggulan / Kelebihan
Artikelnya
mudah dipahami. Dengan artikel ini kita bisa mendapatkan informasi mengenai
masalah yang ada pada artikel tersebut.
4. Kelemahan / Kekurangan
- Bahasanya kurang baku, terlalu
ringan seperti bahasa sehari-hari.
-
Masih banyak ejaan dan diksi yang salah atau tidak tepat pada kata dan kalimat.
5. Pendapat Akhir / Saran
Artikelnya masih belum baik masih banyak
ejaan dan diksi yang tidak tepat dengan bahasa yang kurang baku, kalau bisa
penulis jangan terlalu sering menggunakan bahasa sehari-hari karena ini artikel
yang resmi.
Kamis, 17 Maret 2016
Kesalahan Ejaan dan Diksi Pada Sebuah Artikel (Tugas Bahasa Indonesia 2)
A. EJAAN
Ejaan adalah penggambaran bunyi
bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang
distandardisasikan.
Ejaan biasanya memiliki tiga aspek
yaitu:
1. Aspek fonologis yang menyangkut
penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad.
2. Aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis.
2. Aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis.
3. Aspek sintaksis yang menyangkut
penanda ujaran berupa tanda baca.
B. DIKSI
Diksi adalah kemampuan membedakan
secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan
kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai
rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
TUGAS:
1. Ambillah sebuah artikel dari media massa cetak atau media
masa lainnya.
2. Carilah kesalahan ejaan dan diksinya.
Di bawah ini terdapat artikel yang menurut saya memiliki ejaan dan diksi yang salah.
Subsidi BBM Ratusan Triliun Jebol, Ini Alasan Pemerintah
Jakarta -Kuota atau jatah BBM subsidi tahun ini sebesar 44,04 juta kiloliter (KL) atau sekitar Rp 219 triliun kembali jebol untuk kedua kalinya. Saat ini pemerintah mengajukan tambahan kuota BBM subsidi sebesar 1,2 juta KL. Ini alasan pemerintah.
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral Rudi
Rubiandini mengatakan, kembali jebolnya
kuota BBM
subsidi adalah karena upaya-upaya penghematan konsumsi tidak berjalan sebagai
mana mestinya.
"Awalnya dulu pertama kali menghitung kuota BBM subsidi kita desain
45,26 juta KL. tTetapi setelah rapat dengan kementerian, kita hanya meminta
44,04 juta KL (ke DPR)," kata Rudi usai menghadiri acara diskusi BP Migas
ke SKSP Migas: Dampak, Tindakan dan Langkah ke Depan, Gedung Binasentra,
Bidakara, Jakarta, Kamis (29/11/2012).
Dikatakan Rudi, namun setelah disepakati 44,04 juta
KL, di Kementerian Keuangan hanya menyiapkan
uang cuma sampai 43,5 juta KL.
"Itu kan yang terjadi.
Oleh karena itu ketika situasi seperti ini, oke deh kejar
44,04 juta KL. Coba dikitir (pengurangan suplai jatah di SPBU),
masalahnya kalau tidak dikitir tanggal 22
Desember, BBM subsidi bakal habis,"
ucap Rudi.
Rudi membantah jika pemerintah sejak awal salah
dalam perhitungan jumlah kuota BBM subsidi. Karena dari dulu pemerintah memang
sudah meminta kuota BBM subsidi 45,26 juta KL.
"Tidak salah, karena kita dulunya
memang minta 45,26 juta KL. Sekarang kita coba minta jadi ke 44 juta KL dengan
catatan ada program penghematan dan konversi BBM ke BBG tidak
terlaksana dengan baik terutama program konversi ke BBG yang gagal,"
tambah Rudi.
Selain itu, kuota tambah jebol
lagi karena adanya pencurian BBM subsidi dan pembelokan
pendistribusian BBM subsidi dari depo tidak sampai ke SPBU.
"Ditambah lagi ada pencurian dan pembelokan yang kita tidak bisa prediksi," cetus Rudi.
Seperti diketahui, anggaran subsidi BBM di 2012
meningkat dari Rp 137 triliun menjadi Rp 219 triliun akibat adanya tambahan
kuota BBM subsidi dari 40 juta KL menjadi 4,4 juta KL. Tapi ternyata jatah
tersebut belum cukup dan pemerintah minta tambahan lagi
1,2 juta KL dengan nilai sekitar Rp 6 triliun.
Dalam APBN-P 2012 disetujui anggaran subsidi energi
Rp 225 triliun, dengan rincian subsidi BBM Rp 137 triliun, subsidi listrik Rp
65 triliun, dan cadangan risiko fiskal energi Rp 23 triliun.
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto
pernah mengatakan, subsidi BBM tidak tepat lagi. Harga seliter
BBM subsidi yang lebih murah dari 1 botol air mineral, sudah tidak masuk akal.
Menurut Suryo, subsidi energi (BBM dan listrik)
yang mencapai hampir Rp 300 triliun dinilai terlalu besar, dan habis hanya
untuk dibakar.
"Bayangkan kalau Rp 300 triliun tersebut
dialihkan ke infrastruktur dan pendidikan. Banyak yang merasakan dampaknya,
seperti pembangunan infrastruktur efeknya akan menciptakan lapangan kerja baru,
meningkatkan geliat ekonomi, dan pengusaha pastinya akan
memanfaatkannya juga. Bandingkan dengan subsidi BBM dan listrik saat ini, ya yang menikmati kita-kita ini (pengusaha) dan orang mampu," paparnya.
Laporan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH
Migas) juga mengatakan, seringkali terjadi penyelundupan BBM subsidi yang
jumlahnya lumayan. Terakhir, ada sekitar 1.700 KL BBM subsidi diduga yang
diselundupkan di Kalimantan. Bahkan ada juga oknum aparat keamanan yang juga membekingi BBM subsidi untuk diselundupkan ke industri.
Bahkan Menteri ESDM Jero Wacik mengakui, selama ini
penyelundupan BBM subsidi makin banyak karena harga BBM subsidi yang terlalu
murah yaitu Rp 4.500 per liter dibandingkan BBM non subsidi sekitar Rp 9.700
per liter.
Jero Wacik tak menampik adanya penyelundupan BBM
subsidi. Bahkan menurut Jero, aksi penyelundupan BBM subsidi makin banyak
walaupun sudah banyak yang tertangkap. Hal ini salah satunya disebabkan oleh
makin lebarnya perbedaan harga antara BBM
subsidi dengan BBM non subsidi.
"Kita sudah tangkap
mereka, tapi yang menyelundup makin banyak lagi, semakin banyak akal-akalan
mereka," kata Jero.
No.
|
Kalimat / Kata yang salah
|
Perbaikan
|
1.
|
Jebol
|
Melampaui batas
|
2.
|
Kembali jebolnya kouta
|
Kembali lebihnya batas kuota
|
3.
|
Awalnya dulu pertama kali
|
Pertama kali
|
4.
|
Gedung Binasentra
|
Di Gedung Binasentra
|
5.
|
Di Kementrian Keuangan
|
Kementrian Keuangan
|
6.
|
Cuma
|
Hanya
|
7.
|
Itu kan yang terjadi
|
Itu yang terjadi
|
8.
|
Oke deh kejar 44,04 juta KL
|
Akan diusahakan hingga
|
9.
|
Dikitir
|
Dikurangi
|
10.
|
Bakal
|
Akan
|
11.
|
Tidak salah, karena kita
dulunya memang minta 45,26 juta KL, sekarang kita coba minta jadi 44 juta KL
dengan catatan yang ada…..
|
Tidak salah, karena kita dulu
memang meminta 45,26 juta KL, Sekarang kita coba menjadi 44 juta KL dengan
catatan ada…...
|
12.
|
Pembelokan
|
Pengalihan
|
13.
|
Cetus
|
Ungkap
|
14.
|
Dan pemerintah minta tambahan
lagi 1,2 juta KL dengan nilai sekitar Rp 6 triliun
|
Dan pemerintah meminta tambahan
1,2 juta KL dengan nilai sekitar Rp 6 triliun
|
15.
|
Seliter
|
Satu liter
|
16.
|
Geliat
|
Perkembangan
|
17.
|
Ya yang menikmati kita-kita
ini (pengusaha) dan orang mampu.
|
Yang menikmati hanya pengusaha
dan orang mampu
|
18.
|
Membekingi
|
Membantu
|
19.
|
Lebarnya
|
Besarnya
|
20.
|
Tangkap
|
Menangkap
|
Sumber
: http://finance.detik.com/read/2012/11/29/124522/2104863/1034/subsidi-bbm-ratusan-triliun-jebol-ini-alasan-pemerintah
Langganan:
Komentar (Atom)